Friday, October 30, 2015

[PROBLEM CATUR] Mat yang Saling Bertukar (I)

Oleh. Yanuarta S.

Jawaban Problem No. 9

J. Hartong
Theme Tourney PROBLEM 1954
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Set play:
1. ... Kcd4 (a) 2. Gxd6+ mat (A)
1. ... Kfd4 (b) 2. Md5+ mat (B)

Langkah kunci: 1. Kc5 ancam 2. Be6+ mat
1. ... Kcd4 (a) 2.  Md5+ mat (B)
1. ... Kfd4 (b) 2. Gxd6+ mat (A)

Dalam program ini juga terdapat perubahan antara jawabannya dengan set play seperti pada problem No. 7 (Blokade pada Suatu Petak). Hanya saja di sini yang istimewa adalah perubahan mat tersebut terjadi saling bertukar, yaitu kalau pada set play: 1. ... a 2. A, 1. ... b 2. B, maka pada jawabannya setelah langkah kunci terjadi pertukaran mat 1. ... a 2. B dan 1. ... b 2. A.

Maka tema dari problem ini disebut reciprocal change mates, atau pertukaran mat. Problem jenis ini sudah termasuk berat karena menggunakan kombinasi yang dalam. Marilah kita selidiki bagaimana bisa terjadi pertukaran mat terebut. Dalam set play: 1. ... Kcd4 (a) 2. Gxd6+ mat (A). Kc2 ini disamping menutupi garis penjagaan Bd2 terhadap d5 dan d6, juga membuka garis penjagaan Gb1 terhadap e4 sekalius mengikat Mc4. Sehingga untuk memanfaatkan kelemahan ini, putih hanya bisa mempergunakan 2. Gxd6+ (A) untuk membuat mat. Sedangkan pada 1. ... Kfd4 (b) 2. Md5+ mat (B). Kf3 ini disamping menutupi garis penjagaan Bd2 terhadap d5 dan d6, juga menutupi penjagaan Md4 terhadap Ke4, sehingga putih hanya bisa mempergunakan 2. Md5+ untuk membuat mat, sebab kalau 2. Gxd6+?? Rxe4!!

Dalam jawabannya, 1. ... Kcd4 (a) 2. Md5+ mat (B). Kc2 sekarang tidak lagi menyebabkan terikatnya Mc4 sebab sudah dicegah dengan langkah kuncinya 1. Kc5 tadi, sehingga sekarang Mc4 dapat membuat mat dengan 2. Md5+ (B) dan tidak dapat lagi dengan 2. Gxd6+?? (A), sebab sekarang Bf6 sudah tidak dijaga lagi oleh Ke4.

Sedangkan pada varian kedua, 1. ... Kfd4 (b) 2. Gxd6+ mat (A), Kf3 disamping membuka garis penjagaan Bf1 terhadap f6 juga membuka garis penjagaan Mh1 terhadap d5, setelah langkah kunci tadi, sehingga putih hanya bisa membuat mat dengan 2. Gxd6+ mat (A).

Ternyata di sini juga dipergunakan pencegah dual seperti pada problem No. 7 (Blokade pada Suatu Petak), tetapi lebih rumit. Dan cara pencegahan dual ini adalah sebuah teknik dalam problem catur, yang harus diperhatikan baik-baik bagi yang berminat untuk belajar menggubah problem catur.


Jawaban Problem No. 10

H. Maruta
Probleemblad 1963
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Langkah kunci: 1. d7 mengancam 2. f8(M)+ Gd6 3. Mxd6+ mat
1. ... Bf1 2. cxd5 (A) ancam 3. Bc4+ mat 
    2. ... Bf4 3. Gd6+ mat
1. ... Be1 2. Bxd5 (B) ancam 3. Bb5+ mat
    2. ... Be5 3. Gd6+ mat

Langkah percobaan: 1. f8(M)? ancam 2. d7+ Gd6 3. Mxd6+ mat
1. ... Bf1 2. Bxd5 (B) ancam 3. Bb5+ mat
    2. ... Bf5 3. Kxd3+ mat
    tetapi digagalkan oleh 2. ... Gxe8!!
1. ... Be1 2. cxd5 (A) ancam 3. Bc4+ mat 
    2. ... Be5 3. Kxd3+ mat

Problem ini juga menggunakan tema pertukaran mat, tetapi di sini antara jawaban dengan langkah percobaannya. Di samping itu juga mempergunakan rencana pendahuluan untuk mencapai tujuan utama. Sebab kalu putih langsung menyerang 1. cxd5?? (A) ancam 2. Bc4+ mat, dapat ditangkis dengan 1. ... Bg4!! Demikian pula kalau 1. Bxd5?? (B) ancam 2. Bb5+ mat, dapat ditangkis dengan 1. ... Bg5!! Maka putih harus memaksa agar Bg1 pindah lebih dahulu dari garis vertikal g, sehingga kelak kalau ke petak ke-4 atau 5 menimbulkan kelemahan baru berupa interferensi terhadap salah satu dari Gajah hitam. Inilah yang dimaksud dengan rencana pendahuluan.

Langkah kuncinya 1. d7 mengancam 2. f8(M)+. Untuk mencegahnya Bg1 terpaksa harus pindah, misalnya ke f1 (1. ... Bf1), maka sekarang baru dapat putih menyerang dengan 2. cxd5 (A) sebab bila Bf1 ke f4, berarti interferensi bagi Gh2 terhadap petak d6, sehingga bisa dibuat mat dengan 3. Gd6+ mat. Tentu saja putih di sini tidak dapat menyerang dengan 2. Bxd5??, sebab bila Bf1 ke f5, putih tidak dapat membuat mat dengan 3. Kxd3+?? (petak a4 sudah tidak dijaga lagi oleh Ge8 akibat langkah kunci 1. d7 tadi). 

Demikian pula bila Bg1 pindah ke e1 (1. ... Be1), sekarang baru bisa dengan 2. Bxd5 (B) sebab bila Be1 ke e5, maka putih dapat membuat mat dengan 3. Gd6+ mat. Jadi dalam varian-varian jawaban ini, B hitam telah dipaksa menutupi garis penjagaan Gh2 terhadap petak d6.

Sekarang kita selidiki varian-varian dalam langkah percobaan. 1. f8 (M)? ancam 2. d7+. Untuk mencegahnya, Bg1 harus pindah misalnya ke f1, 1. ... Bf1 2. Bxd5 (B) Bf5 3. Kxd3+ mat, karena bidak d6 masih tetap di tempatnya, maka putih tidak dapat menyerang dengan 2. cxd5??, sebab dapat digagalkan oleh 2. ... Bf4!! 

Kemudian dalam varian kedua, 1. ... Be1 2. cxd5 (A) Be4 3. Kxd3+ mat. Jadi dalam varian-varian langkah percobaan ini, B hitam telah dipaksa untuk menutupi garis penjagaan Gg6 terhadap petak d3, sehingga terjadi pertukaran mat tersebut. Problem seperti ini yang dalam usahanya untuk mencapai rencana utama, putih mengadakan suatu rencana pendahuluan lebih dahulu, disebut tema Roman. dan dalam problem ini, tema Roman itu digabung dengan reciprocal change mates.

Di bawah ini adalah problem-problem untuk dicari sendiri jawabannya sebagai latihan sebelum melihat jawaban yang akan diberikan pada artikel berikutnya dalam blog ini.

Problem No. 11
J. M. Rice
BCPS Ring Tourney 1959
1st Hon Mention


Putih jalan mat dalam 2 langkah



Problem No. 12
Hidayat Maruta
Seksi B1 WCCT FIDE 1972-1973
Hadiah 1


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Catatan: 
  1. Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam Majalah Mutiara No. 232.
  2. J. M. Rice yang problemnya dikutip sebagai Problem No. 11 baru saja dinobatkan sebagai GM dalam bidang komposisi catur pada tahun 2015 ini.


Sunday, October 25, 2015

[PROBLEM CATUR] Blokade pada Suatu Petak

Oleh Yanuarta S.

S. G. Liam
British Chess Magazine 1962
Honourable Mention V


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Jawaban Problem No. 7

Set play:
1. ... Bxd4 2. Kd6+ mat
1. ... Gxd4 2. Ke5+ mat
1. ... Kxd4 2. b3+mat

Langkah kunci: 1. Kf4 ancam 2. Bb4+ mat
1. ... Bxd4 2. Mc2+ mat
1. ... Gxd4 2. Me2+ mat
1. ... Kxd4 2. Gd3+ mat
1. ... Rxd4 2. Kg2+ mat

Set play adalah langkah-langkah hitam dan putih pada kedudukan diagram atau sebelum langkah kunci dijalankan. Jadi pada kedudukan ini kalau hitam memukul bidak d4, misalnya 1. ... Bxd4, yang berarti mengikat dirinya sendiri (self-pin), maka putih dapat membuat mat dengan 2. Kxd6+ mat. Demikian pula bila 1. ... Gxd4 dan 1. ... Kxd4, masing-masing dapat dibuat mat karena self-pin. Tampaklah bahwa set play ini menggunakan tema self-pin.

Sekarang marilah kita perhatikan apa yang terjadi setelah langkah kunci 1. Kf4. Langkah ini telah menutupi garis penjagaan Bh4 terhadap petak d4, sehingga Raja hitam sekarang dapat lari ke d4. Atau dengan kata lain, langkah kuncinya memberikan satu petak lari (flight square) sekaligus telah meniadakan efek self-pin di petak tersebut. Sehingga kalau sekarang hitam memukul d4 untuk mencegah ancaman putih, maka putih tak dapat lagi membuat mat seperti pada set play. Yang timbul di d4 sekarang adalah blokade atas Raja hitam (self-block) dan bukan lagi self-pin.

Perhatikan varian 1. ... Bxd4 2. Mc2+ mat. Sebelum Bd8 ke d4, kalau putih melangkah 2. Mc2, Raja hitam dapat lari ke d4. Demikian pula dengan varian kedua dan ketiga. Pada varian kedua, 1. ... Gxd4 2. Me2 mat, tetapi tidak dapat mat dengan 2. Gd3 sebab dengan pindahnya Gg7 maka Gg6 menjadi terikat oleh Bg8! Ini disebut sebagai dual avoidance (pencegah dual) yaitu untuk menghindari terjadinya mat dengan 2 macam cara (dual), sebab dual dalam sebuah problem dianggap cacat. Jadi dalam jawaban problem ini (actual play), terjadilah tiga kali blokade (syarat minimum) pada suatu petak tempat lari Raja, dengan mat yang belainan. Ini disebut tema Stocchi. Dan karena pada set play langkah-langkah matnya berlainan dengan dengan pada actual play, bahkan temanya juga berlainan, maka tema problem ini adalah Stocchi changed mates digabung perubahan tema atau change of theme.


Jawaban Problem No. 8.

Langkah kunci: 1. Gf2 ancam 2. Bf3+

F. Metsenauer
Tijdshr v.d. K.N.S.B. 1951


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Langkah kunci: 1. Gf2 ancam 2. Bf3 gxf3 3. g4+ mat
1. ... Bxd3 2. Kxh7 Re4 3. Kxg5+ mat
1. ... Kbxd3 2. Ke8+ Re4 3. Kd6+ mat
1. ... Kcxd3 2. Kd5+ Re4 3. Kc3+ mat

Untuk mencegah ancaman putih, maka hitam memukul Bd3. Tetapi hal ini telah menimbulkan kelemahan berupa self-block yang baru terlihat setelah langkah ketiga (anticipatory self-block).
Marilah kita perhatikan varian pertama 1. ... Bxd3 2. Kxh7 Re4 3. Kxg5+ mat karena Raja hitam tidak dapat lari ke d3 lagi. Pada varian kedua, 1. ... Kbxd3 2. Ke8+ Re4 3. Kd6+ mat, sekarang ganti Kb2 yang memblokir petak d3. Akan tetapi putih tidak dapat membuat mat dengan 2. Kxh7 sebab dapat ditangkis dengan 2. ... Gf6! Pada varian ketiga 1. ... Kcxd3 2. Kd5+ Re4 3. Kc3+ mat, yaitu setelah memblokade pada d3 oleh Kc5. Hanya saja sekarang putih tak dapat membuat mat dengan 2. Ke8+? sebab sesudah 2. ... Re4 3. Kd6+ dapat ditangkis dengan 3. ... Mxd6! Demikian pula dengan 2. ... Kxh7+? Re4 3. Kxg5 dapat ditangkis dengan 3. ... Bxg5! sebab langkah 1. ... Kcxd3 telah membuat garis penjagaan (line-opening) baik Ma3 terhadap d6 maupun Ba5 terhadp g5. Jadi dalam problem ini juga dipergunakan pencegah dual (lebih tepat lagi, pencegak triple). Terlihatlah bahwa blokade itu terejadi tiga kali pada satu petak (d3) setelah 2. ... Re4 sehingga memenuhi syarat tema Stocchi, tetapi karena blokadenya secara tidak langsung, maka temanya disebut sebagai blokade Anticipatory Stocchi.

Pencegah dual dalam suatu problem sangat dihargai, karena dapat memperindah problem itu sendiri, sebagaimana yang telah kita nikmati dalam kedua problem di atas tadi.

Sebenarnya blokade itu sama halnya dengan obstruksi (pendudukan petak) seperti yang telah dibahas dalam Problem No. 6 (Strategi Ikatan dan Pendudukan Petak). Perbedaannya hanya dalam hal buah kawannya sendiri yang dihalangi, yaitu kalau pada blokade yang dihalangi adalah Raja, sedang pada obstruksi, semua buah kawannya kecuali Raja.

Di bawah ini adalah problem-problem yang akan kami berikan jawabannya beserta penjelasannya pada penerbitan yang akan datang. Sementara menunggu, para peminat sebaiknya mencoba untuk mencari sendiri jawabannya lebih dahulu.

Problem No. 9
J. Hartong
Theme Tourney PROBLEM 1954
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah



Problem No. 10
H. Maruta
Probleemblad 1963
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 3 langkah


Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara, Edisi 230, 26 November - 9 Desember 1980.

Sunday, October 18, 2015

[PROBLEM CATUR] Strategi Ikatan dan Pendudukan Petak

Oleh. Yanuarta S.

F. Gamage
Los Angeles Chess Club Tourney 1938
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Jawaban Problem No. 5

Langkah kunci: 1. Gb4 ancam 2. Ke1+ mat
Varian:
1. ... Gd5 dipindahkan+ 2. Kg5+ mat
1. ... Gc6+ 2. Kc5+ mat
1. ... Ge4+ 2. Ke5+ mat
1. ... Gxf3+ 2. Mf5+ mat
1. ... Ga1 2. Mf5+ mat
1. ... Gxf2 2. Kb2+ mat

Varian 1 sampai dengan ke-4 di mana hitam berkesempatan melakukan check disebut sebagai cross-check problem. Sedangkan kedudukan Bd7-Gd5-Gd4 di mana kalau salah satu dari G hitam dipindahkan, G hitam yang lain akan terikat (pin) oleh Bd7, disebut half-pin.

Perhatikan varian 1. Kalau Gd5 dipindahkan dari petaknya maka Gd4 menjadi terikat oleh Bd7, sehingga putih dapat membuat mat dengan 2. Kg5+ sekaligus menangkis check dari Mb5. Untuk mengatasinya maka Gd5 tidak boleh dipindahkan sembarangan saja, tetapi harus tetap mengontrol battery Bh3-Kf3, misalnya dipindahkan ke c6 (varian 2) sehingga kalau putih menjawab dengan 2. Kg5+ dapat ditangkis dengan Gf3. Akan tetapi dengan dipindahkannya ke c6 itu telah mengakibatkan kelemahan baru, yaitu menutupi garis penjagaan (interferensi) Bc8 terhadap c5, sehingga putih dapat membuat mat dengan 2. Kc5+. Sekarang kalau Gd5 dipindahkan ke e4 (varian 3), maka ini berarti menimbulkan kelemahan baru berupa self-block (blokade pada petak tempat lari raja sendiri), sehingga dapat dibuat mat dengan 2. Ke5+ mat, yang juga merupakan intereferensi putih sebab kalau seandainya Gd5 tidak ke e4, maka R hitam masih bisa melarikan diri ke e4.

Demikian pula dengan varian 4 (1. ... Gxf3) menimbulkan kelemahan baru berupa ikatan (self-pin) sehingga dapat dibuat mat dengan 2. Mf5+. Kalau kita kerhatikan dari varian 1 kemudian menjadi varian 2, 3, dan 4 ternyatalah bahwa varian 1 tersebut dikoreksi menjadi varian 2, lalu 3, dan lalu 4. Ini disebut sebagai Black Correction. Sedangkan varian 5 adalah juga half-pin dengan Gd5 sekarang terikat oleh Bd7. Varian 5 dan 6 adalah tambahan saja.

Jadi tema dari problem ini adalah gabungan dari berbagai macam strategi sekaligus yaitu: Cross-check, half-pin, interferensi, self-block dan self-pin.


Jawaban Problem No. 6


Dr. K. Fabel
Deutsche Schachzeitung 1965
Hadiah I



Putih jalan mat dalam 3 langkah

Langkah kunci: 1. c5 ancam 2. Kg7+ Bxg7 3. Be8+ mat
Varian:
1. ... Gxc5 2. bxc8 (M) ancam 3. Mxd7+ mat
1. ... Kxc5 2. bxac8 (K) ancam 3. Kxc7+ mat
1. ... Bxc5 2. bxc8 (K) ancam 3. Kf8+ mat
1. ... bxc5 2. bxc8 (K)

Untuk mencegah ancaman putih, maka hitam harus memukul bidak c5. Akan tetapi apa yang terjadi?
Varian 1: 1. ... Gxc5 ternyata telah mengakibatkan kelemahan baru, yaitu dengan ditempatinya petak c5 oleh G hitam, maka K hitam (Ka4) tidak dapat lagi ke petak tersebut! Sehingga putih sekarang dapat menyerang dengan 2. bxc8 (M) untuk mengancam 3. Md7, yang tidak mungkin ditangkis dengan langkah Kxc5. Strategi tersebut yaitu kalauu suatu buah catur diletakkan ke suatu petak, telah menyebabkan buah kawannya sendiri tidak dapat lagi menduduki petak tersebut disebut sebagai obstruksi atau pendudukan petak.

Varian 2: 1. ... Kxc5 sekarang K hitam ini telah mengobstruksi B hitam (Bb5) sehingga putih lalu dapat menyerang dengan 2. bxa8 (K) untuk mengancam 3. Kxc7+ mat, yang tidak mungkin ditangkis dengan langkah Bxc5 lagi. Putih tidak dapat menyerangkan 2. bxc8 (K) karena dapat ditangkis dengan 2. ... Kxe4!

Varian 3: 1. ... Bxc5 sekarang ganti B hitam ini yang mengobstruksi G hitam sehingga putih dapat menyerang dengan 2. bxc8 (K) mengancam 3. Kf8+ mat yang tidak mungkin ditangkis dengan langkah Gxc5.

Kalau kita perhatikan dengan seksama, maka pada varian 1, G mengobstruksi K, lalu pada varian 2: K mengobstruksi B, kemudian pada varian 3, B mengobstruksi G. Jadi obstruksi tersebut ternyatalah membentuk suatu siklus. Maka tema dari problem ini adalah cyclic obstruction.

Dari problem ini, tentunya kita sudah dapat merasakan sendiri keindahannya atau di mana letak seni suatu problem catur.

Di bawah ini adalah problem-problem yang hendaknya dicari sendiri jawabannya sebelum kami berikan pada artikel berikutnya.

S. G. Liam
British Chess Magazine 1962
Hadiah Honourable Mention V


Putih jalan mat dalam 2 langkah


F. Metzenauer
Tijdschr. v. d. K.N.S.B. 1951


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam Majalah Mutiara, edisi 228, 29 Oktober -- 11 November 1980. Ditulis ulang dalam blog ini dengan seijin penulisnya.



Saturday, October 10, 2015

[PROBLEM CATUR] Jawaban Problem Catur

Oleh Yanuarta S.

Di artikel blog yang lalu (Menerobos Petak Kritis) diajukan dua problem untuk dicarikan pemecahannya. Nah, ini dia!

Jawaban Problem No. 3:

W. Tura
Problemblaad 1963
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 2 langkah.

Langkah kunci: 1. Bc3 ancam 2. Bb4+ mat dan 2. Gd3+ mat
Varian:
1. ... Bxc3 2. Bb4+ mat
1. ... Gxc3 2. Gd3+ mat
1. ... Be4 2. Mxd5+ mat
1. ... Ge4 2. Me8+ mat

Varian pertama dan kedua merupakan thema Novotny, yaitu penutupan titik potong antara B dan G hitam oleh biji putih sehingga kalau B atau G hitam memukul biji putih tersebut (Bxc3 atau Gxc3), maka putih hanya bisa membuat mat dengan salah satu dari kedua ancamannya.

Variah ketiga dan keempat merupakan thema Grimshaw, yaitu saling menutup garis penjagaan kawan sendiri antara B dan G di titik potongnya (dalam problem ini di petak e4).

Di samping varian-varian tersebut, dalam problem ini terdapat juga langkah-langkah percobaan yang termasuk dalam ide si komponiis, yaitu: 1. Be4? ancam 2. Mxd5+ mat dan 2. Me8+ mat, yang dapat digagalkan oleh hitam dengan langkah 1. ... Gc3! sebab sekarang Gh7 tdak dapat ke d3 lagi karena telah didutupi oleh langkah 1. Be4? tadi. Sedangkan kalau 1. Ge4? dengan ancamana yang sama, digagalkan oleh 1. ... Bc3! sebab sekarang Bh4 tak dapat ke b4 lagi, karena telah ditutupi oleh langkah 1. Ge4?.

Jadi hal ini persis sama dengan varian ketiga dan keempat, hanya saja yang saling menutupi adalah biji-biji putih, sehingga disebut White Grimshaw.


Jawaban Problem No. 4


V. Rudenko
Problemnoter 1961
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 3 langkah.

Langkah kunci: 1. Gd5 ancam 2. Kc2+ Kxc2 3. Kf3+ mat
Varian:
1. ... Bxd5 2. Bg8+ Be5 3. Bd8+ mat
1. ... Bxe4 2. Bh7+ Be5 3. Bh4+ mat
1. ... Bxe6 2. Bxf7+ Be5 3. Ke6+ mat
1. ... Bxf5 2. Bxg6+ Be5 3. Kf5+ mat

Untuk mencegah ancaman putih, maka B hitam meninggalkan petak e5.

Kedudukan seperti Gh8-Bg7-Rd4 tanpa Be5 ini dinamakan Battery, tetapi karena battery ini timbulnya setelah Be5 pergi, maka disebut Masked Battery. Dalam varian-varian tersebut terlihatlah bahwa setiap kali Be5 memukul biji putih, dimanfaatkan oleh putih untuk membuat mat.

1. ... Bxd5 2. Bg8+ Be5 merupakan strategi ikantan (pinning), setelah Gd5 disingkirkan, sehingga putih bisa membuat mat dengan 3. Bd8+.

Demikian juga dengan varian 1. ... Bxe4 2. Bh7+ Be5 3. Bh4+ mat, yaitu setelah pion e4 disingkirkan.

Pada varian 1. ... Bxe6 dan 1. ... Bxf5, maka Be5 telah menyingkirkan pion e6 dan f5 sehingga bisa diduduki oleh kedua kuda putih untuk membuat mat.

Di bawah ini adalah problem-problem untuk dicari sendiri jawabannya. Jawaban lengkap akan diberikan di artikel berikut dalam blog ini.

Problem No. 5
F. Gamage
Los Angeles Chess Club Tourney 1938
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 2 langkah


Problem No. 6
Dr. K. Fabel
Deutsche Schachzeitung 1965
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 3 langkah


Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara edisi 226, 1 Oktober - 14 Oktober 1980.



Sunday, October 4, 2015

[PROBLEM CATUR] Menerobos Petak Kritis

oleh: Yanuarta S.

Petak kritis adalah seuatu petak yang dilewati oleh suatu buah catur, yang kalau kemudian buah catur lain ke petak tersebut, akan menimbulkan strategi penutupan garis (interferensi).

Strategi petak kritis ini telah dijadikan tema dalam problem catur, bahkan telah mengalami perkembangan pesat, hingga timbullah tema-tema peri kritis, meta kritis, Turton di samping anti kritis. Untuk menjelaskannya, marilah kita ikuti Problem No. 1.

Problem No. 1

H. G. G. Dijk
Die Schwalbe, 1956
Hadiah III


Putih jalan dan mat dalam 2 langkah

Keadaan seperti diagram yaitu sebelum langkah kunci, kalau hitam menjalankan Gc6 putih bisa membuat mat dengan Kc7+. Kalau hitam menjalankan Ke5 putih membuat mat dengan Kf4+.

Atas dasar itu maka putih mencoba langkah kuncinya dengan 1. Gb8? Ancam 2. Kf4+ mat. Petak f4 inilah yang dimaksudkan dengan petak kritias, sedangkah langkah Gb8 adalah langkah anti kritis. Akan tetapi dengan melangkah ke b8 ini, ternyata menimbulkan petak kritis baru yaitu di c7 dan terhadap c7 ini langkah Gb8 adalah langkah kritis. Sebab sekarang kalau hitam menangkis dengan Gc6, maka putih tak dapat lagi membuat mat dengan 2. Kc7+ (menutupi garis penjagaan Gb8 terhadap ketak d6).

Kalau kemudian putih mencoba lagi dengan langkah kunci 1. Bxg4? Ancam 2. c4+ mat, langkah ini merupakan anti kritis terhadap petak c4, tetapi menimbulkan titik kritis baru di f4, sehingga hitam dapat menangkis dengan 1. … Ke5! karena sekarang putih tak dapat membuat mat dengan 2. Kf4+ (menutupi garis penjagaan Bg4 terhadap petak e4).

Jadi langkah kunci yang benar adalah 1. Bc3! Ancam 2. Kc7+ mat.

Problem ini varian-variannya tidak menarik, karena yang diutamakan adalah permainan langkah-langkah percobaannya.

Problem No. 2

H. Hindre
Shachmaty v. SSSR
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 3 langkah

Langkah kunci: 1. Gg1 
Varian I: 1. … Ba7 2. Mf2 (ancam 3. Mxa7+ mat) Rc7 3. Mb6+ mat

Langkah 1. Gg1 adalah langkah kritis dengan petak kritis di f2, sehingga bisa mengancam dengan 2. Mf2 yang merupakan tema Turton. Yaitu bila suatu buah melangkah melewati petak kritis (f2), kemudian buah lain seetelah menempati petak kritis tersebut, dapat membuat mat dengan bantuan buah pertama tadi yang berada di belakangnya pada garis yang sama (Gg1).

Varian II: 1. … Bb8 1. Gh2 (ancam 3. Mxb8_ mat) Rb6 3. Mc7+ mat

Langkah 1. Gh2 adalah yang dimaksud dengan langkah peri kritis, yaitu bila buah bergerak mengelilingi petak kritis (dalam hal ini adalah petak g3), jadi tidak langsung menerobos petak kritis seperti pada Problem No. 1. Dalam problem ini Gajah putih harus ke g1 dulu, kemudian ke h2, baru menerobos g3 untuk membuat mat.

1.     Varian lainnya: 1. ... Gxe6 2. Bxa8 Rxa8 3. Gc6+ mat


Problem-problem di bawah ini adalah untuk dicari sendiri jawabannya.

Problem No. 3

W. Tura
Probleemblad 1963
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 2 langkah



Problem No. 4

V. Rudenko
Problemnoter 1961
Hadiah I


Putih jalan dalam mat dalam 3 langkah

Jawaban lengkap beserta penjelasannya akan diberikan dalam blog edisi berikutnya.

Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara edisi 224, 3 Septtember - 16 September 1980.