Jawaban Problem No. 33
G. Strerath
Hamburg - Wurzburg Match 1948
Hadiah I
Putih jalan mat dalam 2 langkah
Langkah kunci: 1. Mg2 ancam 2. Gd4#
1. ... Gc3 2. Ke4#
1. ... Gd2 2. Kd3#
1. ... Gxd1 2. Kd7#
1. ... Gf3 2. Ke6#
Untuk mencegah ancaman Putih, maka Hitam harus menutupi penjagaan putih atas petak-petak di sekitar Raja Hitam.
Kalau Ge1 dipindahkan untuk maksud tersebut, maka Kf2 menjadi terbuka ikatannya, sehingga nampaknya dapat membuat mat di dua tempat, yaitu petak d3 dan e4. Akan tetapi, karena Hitam sudah menutupi salah satu dari buah Putih, seperti yang terjadi pada varian pertama 1. ... Gc3, maka putih hanya dapat membuat mat di e4 (2. Ke4#), sebab kalau 2. Kd3+??, Raja Hitam dapat lari ke e4!
Demikian juga dengan varian kedua 1. ... Gd2, berarti petak d5 hanya dijaga oleh Mf2 saja, sehingga Putih tak dapat membuat mat di e4 dan hanya bisa di d3 saja (2. Kd3#). Keduanya membuat mat dengan interferensi putih (white interference).
Inilah salah satu cara pencegahan dual yang disebut sebagai Tema Java, idak seperti lazimnya dengan nama orang. Hal ini disebabkan karena penciptanya, yaitu H. V. Tuxen, pada waktu itu (tahun 1930) kebetulan tinggal di Pulau Jawa sebagai ahli gula. Sebelumnya ia pernah menciptakan tema lain yang disebut Tema Tuxen, sehingga untuk membedakannya maka diabadikanlah nama Pulau Jawa sebagai salah satu nama tema Problem Catur.
Varian ketiga dan keempat juga menunjukkan Tema Java, yaitu kalau Gg4 dipindahkan untuk mencegah ancaman putih, maka Kf8 dapat membuat mat di dua tempat, yaitu di d7 dan e6. Akan tetapi, dalam varian ketiga, 1. ... Gxd1, petak d6 hanya dijagai oleh Bf6 saja, sehingga Putih hanya bisa membuat mat di d7 (2. Kd7#). Sementara varian keempat, 1. ... Gf3, hanya dapat dimatikan dengan mat di e6 (2. Ke6#). Kedua mat ini juga terjadi dengan interferensi putih.
Jadi problem ini menunjukkan dua pasang tema Java.
Jawaban Problem No. 34
Dr. Karl Fabel
Die Schwalbe
Hadiah IV
Putih jalan mat dalam 3 langkah
1. ... gxh2 2. Gd1 tempo
2. ... Ke2 3. Gxe2#
2. ... Kf3 3. Gxf3#
1. ... Rxh2 2. Mb1 tempo
2. ... Ke2/f3 3. Mh1#
2. ... B~ 3. Mxg1#
Problem ini menggunakan petak kritis, seperti yang pernah kami bahas dalam Menerobos Petak Kritis. Langkah kuncinya melewati petak-petak kritis d1 dan b1, untuk kemudian pada varian kedua, Menteri putih menduduki petak kritis b1, sehingga bisa membuat mat dengan dukungan dari Ba1 (tema Turton).
Akan tetapi di sini yang akan kami bahas lebih mendalam adalah varian pertama, yaitu setelah 1. ... gxh2 (self-block), maka kedudukan ini terancam remis, sebab semua buah Hitam menjadi tidak dapat bergerak lagi. Untuk mencegah ancamana remis ini, maka Putih melakukan langkah paksaan dengan menutupi garis penjagaan (interferensi putih) Ba1 di petak kritis d1. Sekarang kedudukannya bukan remis lagi, sebab Kg1 menjadi bebas kembali dari ikatan Ba1 dan dapat melangkah. Tetapi dengan pindahnya Kg1 ini, maka akan terciptakan battery Ba1 - Gd1- Rh1, sehingga putih dapat membuat mat dengan membuka battery tersebut, caranya dengan memukul Kuda hitam.
Kejadian ini di mana setelah langkah kuncinya melewati petak kritis (langkah kritis), kemudian putih melakukan interferensi putih di petak kritis tersebut untuk melakukan paksaan pada buah Hitam (agar terhindar dari remis), sehingga nantinya dapat membuat mat melalui suatu battery disebut sebagai Tema Indian.
Sama seperti Problem No. 33 di atas, tema ini juga tidak memakai nama seseorang, melainkan mengambil cara-cara penyerangan suku Indian pada waktu itu. Tema ini umurnya sudah sangat tua dan pernah diterbitkan buku khusus membahas tema ini.
Problem No. 39
O. Stocchi
Le Scacchiera 1952
Hadiah I
Putih jalan mat dalam 2 langkah
Problem No. 40
J. C. van Gool
1e B. V. De Waarheid 1978
Putih jalan mat dalam 3 langkah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.