Saturday, December 26, 2015

Kembali Perubahan Mat dalam Tiga Fase

Kita seling dulu seri [PROBLEM CATUR] yang dituliskan oleh Bpk. Yanuarta untuk kembali melihat dulu dua problem dengan perubahan mat dalam tiga fase.

Touw Hian Bwee
Chess Olympiad Haifa
1st Prize


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Langkah percobaan: 1. Mh8? [2. Mh6#]
 1. ... Kg4 2. Md4#
 1. ... Ke4 2. Mh4#
  But 1. ... Kf3!

Langkah percobaan: 1. Mxc6? [2. Mh6#]
 1. ... Kg4, Kf3 2. M(x)f3#
 1. ... Ke4 2. Kd5#
  But 1. ... Bb6!

Langkah kunci: 1. Me6! [2. Mh6#]
 1. ... Kg4 2. Bc4#
 1. ... Ke4, Kf3 2. Mxf5#

Problem ini menggunakan half-pin, yaitu dengan posisi Gc1-Kd2_Ke3-Rf4, di mana ketika salah satu dari kedua Kuda hitam melangkah, maka kuda sisanya akan menjadi terikat oleh G putih. Kondisi ini lalu dimanfaatkan oleh putih untuk membuat mat dengan tiga pasang cara yang berbeda.

Hitam punya tiga langkah dengan kedua Kudanya untuk menangkal ancaman putih, 2. Mh6#, yaitu 1. ... Kg4, 1. ... Ke4, dan 1. ... Kf3. Dalam langkah percobaan pertama, 1. Mh8?, tidak ada mat untuk 1. ... Kf3, sementara dua lainnya bisa dimatikan dengan 2. Md4# dan 2. Mh4#.

Putih mengoreksinya dengan 1. Mxc6. Sekarang 1. ... Kf3 bisa dimatikan dengan 2. Mxf3#, sementara untuk mat untuk 1. ... Kg4 dan 1. ... Ke4 berubah menjadi 2. Mxf3# dan 2. Kd5#. Langkah percobaan ini dapat digagalkan dengan 1. ... Bb6!

Dengan langkah kuncinya, Putih kembali mengoreksi dengan 1. Md6. Langkah hitam 1. ... Kf3 sekarang dimatikan dengan 2. Mxf5. Demikian juga langkah 1. ... Kg4 dan 1. ... Ke4 untuk ketiga kalinya berubah menjadi 2. Bc4# dan 2. Mxf5#.

Karena itulah tema dari problem ini adalah Zagoruyko dengan half-pin.


Daniel Wirajaya
3rd FIDE World Cup
9th Prize


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Set Play:
 1. ... Bh1 2. Bdxd5#
 1. ... Re5 2. Bcxd5#

Langkah percobaan: 1. Gxd5? [2. Mc3#]
 1. ... Bh1 2. Ge6#
 1. ... Re5 2. Gc6#
 1. ... Gd2 2. Me4#
  But 1. ... Bxc5!

Langkah kunci: 1. Kxd5! [2. Mc3#]
 1. ... Bh1 2. Kf6#
 1. ... Re5 2. Kc7#
 1. ... Bxd5 2. Bdxd5#
 1. ... Gd2 2. Me4#

Dalam problem ini kembali kita melihat perubahan mat dalam tiga fase untuk sepasang pembelaan hitam.

Dalam set play, ketika 1. ... Bh1, putih mematikan dengan 2. Bdxd5#. Tidak bisa 2. Bcxd5?? sebab 2. Rxc4!!. Kalau putih melangkah 1. ... Re5, maka 2. Bcxd5#. Tidak bisa 2. Bdxd5?? sebab 2. Re6!! atau 2. Rf6!!.

Langkah percobaan putih 1. Gxd5 menciptakan battery d6-d5-d4, dan gajah Putih dapat bergerak untuk menutup garis h6-d6 atau c8-c5 sesuai pembelaan hitam. Sekarang 1. ... Bh1 dijawab dengan 2. Ge6#, sementara 1. ... Re5 dimatikan dengan 1. ... Gc6#. Hanya saja langkah percobaa untuk membuka garis c5-c3, sehingga dapat digagalkan dengan 1. ... Bxc5!

Langkah kuncinya kembali menciptakan battery, Sekarang 1. ... Bh1 dijawab dengan 2. Kf6, sementara 1. ... Re5 dimatikan dengan 2. Kc7#.

Jadi tema problem ini adalah Zagoruyko dengan battery (d6-d5-d4) dan indirect battery (c5-d5-e5) ketika hitam melangkah 1. ... Re5.

Pak Touw Hian Bwee juga berjasa besar dalam pembuatan problem ini, karena beliaulah yang menyarankan versi di atas, ketika saya mengirimkan problem ini (dengan versi yang berbeda) kepada beliau.

Catatan: Kedua problem di atas mendapatkan penghargaan dari Olimpiade Catur dan World Cup yang diadakan secara rutin oleh FIDE. Untuk informasi tentang kejuaraan problem catur yang diadalah oleh FIDE, silakan lihat di www.wfcc.ch

Friday, December 18, 2015

[PROBLEM CATUR] Petak-petak Fokal

Oleh Yanuarta S.

Jawaban Problem No. 19

A. Servais
Volksgazet 1954


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Langkah kunci: 1. Mb5 tempo
1. ... Bc1/c2 2. Mxd3+ mat
1. ... Ba3/b3 2. Mc4+ mat
1. ... Bg7 lajur g 2. Mxd7+ mat
1. ... Bg7 baris 7 2. Gxg2+ mat
1. ... Gc1/f4-h6 2. Kxc3+ mat
1. ... Ge1/e3+ 2. Ke3+ mat
1. ... Gc8/c6 2. M(x)c6+ mat
1. ... Gxb5/e8 2. Gxe6+ mat

Kalau dilihat dari varian-variannya, maka problem ini tidaklah menarik, karena memang tujuannya bukan pada strategi yang ditimbulkan, akan tetapi untuk mendapatkan sebanyak mungkin titik fokal. Yang dimaksud dengan titik fokal ini adalah petak-petak c4 dan d3 yang dijaga oleh Bc3, petak-petak d7 dan g2 yang dijaga oleh Bg7, petak-petak c3 dan e3 oleh Gd2, serta c6 dan e6 oleh Gd7.

Jadi di sini ada 4 pasang petak fokal yang masing-masing difokuskan oleh keempat buah hitam dengan dua arah yang berbeda, dan seetiap gerakan dari buah hitam akan menyebabkan mat di salah satu petak fokalnya. Jadi tema dari problem ini adalah tema Fokal.

Dari problem ini, dapat dipelajari cara mencegah dual yaitu kalau 1. ... Bc4 2. Mxc4+ mat dan tidak dapat 2. Mxd3+?? demikian pula bila 1. ... Ge3+ 2. Kxe3+ mat dan tidak dapat 2. Kxc3+?? sedangkan kalau 1. ... Gc6 2. Mxc6+ mat dan tidak dapat 2. Gxe6+?? Jadi sini letak dari masing-masing buah diperhitungkan agar supaya dapat dipergunakan sebagai pencegah dual, seperti letak Raja putih di g1.

Akan tetapi sayang sekali meskpun demikian, masih terdapat juga sebuah dual, yaitu kalau 1. ... Gg5, bisa dibuat mat dengan 2. Kxc3+ mat dan 2. Gxg2+ mat. Inilah yang dimaksud dengan cacat dalam suatu problem, yang sedapat mungkin harus dihilangkan.


Jawaban Problem No. 20

A. Kalinin
SAHS 1962
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 3 langkah


Langkah kunci: 1. Ge1 ancam 2. Ma8+ mat
1. ... Mf8 2. Ma3 Md8/Me7 3. Mxd6+/Ma8+ mat
1. ... Mg8 2. Ma2 Mh8/Mxf7 3. Mg2+/Ma8+ mat
1. ... Mh8 2. Gf2 Mb8/Mg7 3. Mxd4+/Ma8+ mat

Problem ini juga menggunakan tema fokal yang terjadi pada langkah keduanya, yang diakibatkan oleh langkah-langkah Menteri hitam yang tidak menguntungkan. Untuk mencegah ancaman putih, Menteri hitam harus ke f8, g8, atau h8. Perhatikan varian 1. Dengan diletakannya Menteri di petak f8, maka putih bisa menciptakan titik-titik fokal di d6 dan a8. Demikian pula pada varian 2. Setelah Menteri berada di g8, maka putih menciptakan titik-titik fokal di g2 dan a8. Sedangkan pada varian 3, setelah Menteri berada di h8, putih menciptakan titik fokalnya di petak d4 dan a8. Akibatnya karena tempo setelah langkah kedua dari puthi, kemanapun Menteri hitam melangkah, dapat dibuat mat di salah satu petak fokalnya.

Sayang sekali problem ini pun mempunyai cacat kecil yang tak dapat dihindari, yaitu fungsi Kh1 ternyata hanyalah sebagai pencegah dual saja. Sebab tanpa Kh1, putih tetap bisa membuat mat seperti yang direncanakan, hanya saja lalu terdapat dual, yaitu setelah 1. ... Mg8 2. Ma2 atau dapat juga 2. Gh4 dengan menciptakan titik fokal di h1 dan a8, sedangkan kalau 1. ... Mh8 2. Gf2 atau 2. Gg3 dengan titik fokal di h1 dan a8. Dalam hal ini maka Kh1 adalah tidak ekonomis, yang dipergunakan karena terpaksa untuk menghindari cacat yang lebih besar, sebab memang sudah tidak ada jalan lain seperti menggantinya dengan bidak atau buah-buah hitam.

Dalam problem catur, unsur ekonomis ini memegang peranan penting, sehingga selalu diusahakan kalau mungkin untuk mengganti fungsi perwira yang tinggi tingkatannya dengan yang lebih rendah atau bahkan kalau mungkin dengan bidak-bidak saja. Juga kalau memungkinkan diusahakan agar buah putih diganti dengan buah hitam.

Kalau terpaksa dipergunakan perwira, haruslah diusahakan agar supaya mempunyai fungsi ganda, jangan sampai hanya berfungsi tunggal saja, sebab makin banyak fuungsi setiap buah catur, makin ekonomis buah tersebut.


Problem No. 21

S. Selder
Probleemblaad 1965
Hadiah III


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Problem No. 22

P. F. Copping
BCPS Tourney 1962
Hadiah II


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara, No. 242, tanggal 13 Mei - 26 Mei 1981.

Saturday, December 12, 2015

[PROBLEM CATUR] Perubahan Mat dalam Tiga Fase

Oleh Yanuarta S.

Jawaban Problem No. 17

S. G. Liam
16th Olympiade Tourney 1964
Hadiah Commend


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Set play:
1. ... Kc5 pindah 2. Bc7+ mat
2. ... Kf3 pindah 2. Gc6+ mat

Langkah percobaan: 1. Kd8? ancam 2. Ke7 pindah + mat
1. ... Kc5 pindah 2. Mxe6+ mat
2. ... Kf3 pindah 2. Kf5+ mat
Tetapi digagalkan oleh 1. ... Kxe5!

Langkah kunci: 1. Kc6 ancam 2. Kd8+ mat
1. ... Kc5 pindah 2. Kd6+ mat
2. ... Kf3 pindah 2. Md4+ mat
3. ... Rxc6 2. Mxe6+ mat

Kalau kita perhatikan problem ini, ternyata baik dalam set play, langkah percobaan maupun langkah kunci, terdapat varian-varian dengan langkah mat putih yang berbeda-beda.

Dalam set play, kalau Kc5 dipindahkan, maka putih dapat membuat mat dengan 2. Bc7+ mat. Kalau Kf3 dipindahkan, putih membuat mat dengan 2. Gc6+ mat.

Setelah langkah percobaan, 1. Kd8? kalau Kc5 dipindahkan, matnya berubah menjadi 2. Mxe6+ mat, dan tidak dapat lagi dengan 2. Bc7+?? sebab petak d8 menjadi tidak terjaga lagi. Kalau Kf3 dipindahkan, berarti syah bagi Raja putih, sehingga matnya berubah menjadi 2. Kf5+ mat (cross check).

Sedang langkah kuncinya, 1. Kc6 memberikan satu petak tempat lari Raja hitam (flight giving) dan membuka garis a3-f8 sehingga kalau Kc5 dipindahkan akan terjadi syah, sehingga matnya berubah menjadi 2. Kd6+ mat (cross check). Kalau Kf3 dipindahkan, matnya berubah lagi menjadi 2. Md4+ mat.

Jadi di sini terdapat perubahan mat dalam variasi-variasi baik pada set play, langkah percobaan maupun pada langkah kuncinya.

Perubahan mat dalam ketiga fase tersebut dinamakan tema Zagoruiko, sedangkan kedudukan Bh7-Kf7-Ke7-Rd7, di mana kalau salah satu dari kuda putih dipindahkan terjadi sebuah battery yang dipergunakan untuk membuat mat, disebut sebagai half-battery.


Jawaban Problem No. 18

V. Rudenko
MAT 1976
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Set play:
1. ... c4 [a] 2. Kf4+ [A] exf4 3. Mxd4+ mat
1. ... e4 [b] 2. Kb4+ [B] cxb4 3. Mxd4+ mat

Langkah percobaan: 1. Me1? tempo
1. ... c4 [a] 2. Kxb4+ [B] Gxb4 3. Mxe5+ mat
1. ... e4 [b] 2. Bd7 [C] Ke6 3. Gxc6+ mat
1. ... Kxb7 2. Kf4+ exf4 3. Me6+ mat
1. ... Gb8 2. Bd7+ Gd6 3. Mxe5+ mat
tetapi digagalkan oleh 1. ... gxf6!

Langkah kunci: 1. Mc1 ancam 2. Gxc5 3. Kb4+ mat
1. ... c4 [a] 2. Bd7 [C] (ancam 3. Kb4+ mat) cxd3 3. Mc5+ mat
1. ... e4 [b] 2. Kf4+ [A] Gxf4 3. Mxc5+ mat
1. ... Kxb7 2. Kb4+ cxb4 3. Mxc6+ mat

Pada problem ini juga terdapat perubahan mat dalam 3 fase, akan tetapi yang luar biasa di sini adalah perubahan mat di antara fase-fase tersebut terjadi secara siklus, yaitu:

Set play:
1. ... a 2. A
1. ... b 2. B

Langkah percobaan:
1. ... a 2. B
1. ... b 2. C

Langkah kunci:
1. ... a 2. C
1. ... b 2. A

Jadi problem ini di samping bertemakan Zagoruiko, juga mempergunakan tema Lacny.

Problem-problem dalam tiga fase ini merupakan salah satu ciri problem modern, di mana si penebak (solver) dituntut oleh si penggubah (composer) untuk menemukan hubungan yang ada di antara ketiga fase tersebut.

Jadi dalam hal ini, solver tidaklah cukup hanya menemukan langkah kunci beserta varian-variannya, akan tetapi juga harus mampu menyelidiki dan menemukan apa yang terdapat dalam set play dan atau langkah-langkah percobaannya. Bahkan adakalanya suatu problem modern tidak mempedulikan sama sekali varian-variannya, akan tetapi lebih mementingkan langkah-langkah percobaannya, yang menunjukkan hubungan yang sangat harmonis dan kadang-kadang berdasarkan atas suatu tema yang biasanya terdapat dalam varian-varian.

Inilah salah satu jalan untuk mencari orisinalitas atau menggali ide-ide baru dari tema-tema yang sudah pernah ada. Sebab orisinalitas dalam problem catur sangat dihargai serta menjadi patokan utama bagi sebagian besar wasit/juri dalam menentukan para pemenangnya.

I
Problem No. 19
A. Servais
Volksgazet 1954


Putih jalan mat dalam  langkah


Problem No. 20
A. Kalinin
SAHS 1962
Hadiah I




Catatan: 

  • Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara.
  • Pembaca mungkin tertarik pula untuk membaca artikel Fase dalam Problem Catur


Saturday, December 5, 2015

[PROBLEM CATUR] Pertukaran Mat Berbentuk Siklus (II)

Oleh: Yanuarta S.

Jawaban problem No. 15

M. Parthasarathy
British Chess Federation Tourney 1962-3
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Langkah kunci: 1. Ga6 tempo
1. ... Kc2 pindah 2. Kxf4+ mat
1. ... Kd4 2. Gc4+ mat
1. ... Bf4 pindah f1-f8 2. Gc4+ mat
1. ... Bf5 2. Mxf5+ mat
1. ... Bf4 pindah c4-h4 2. Mf5+ mat
1. ... Be4 2. Md7+ mat
1. ... Gb4 pindah 2. Md7+ mat
1. ... Gxc5 2. Kxf4+ mat

Kalau kita perhatikan dengan seksama pada kedelapan varian di atas, maka langkah-langkah mat dari putih tersebut mengikuti pola tertentu yang berbentuk siklus, yaitu AB-BC-CD-DA. Marilah kita ikuti proses terjadinya siklus tersebut.

Pada varian 1, kalau Kc2 dipindahkan, maka c5 menjadi terjaga oleh Bc1, sehingga Kd3 dapat meninggalkan penjagaan atas c5 untuk membuat mat dengan 2. Kxf4+ mat. Varian 2 merupakan koreksi untuk mencegah Kd3 membuat mat, sebab sekarang penjagaan Gb2 atas e5 sudah ditutup oleh langkah 1. ... Kd4. Akan tetapi langkah ini juga menutupi penjagaan Bf4 atas c4, sehingga putih bisa membuat mat dengan 2. Gc4+ mat.

Varian 3, kalau Bf4 dipindahkan sepanjang jalur f (f1-f8), maka putih bisa membuat mat dengan 2. Gc4+ mat, sebab penjagaan atas c4 sudah ditinggalkannya. Varian 4 merupakan koreksinya dengan menutup penjagaan Mh7 atas e4. Akan tetapi ini berarti melepaskan penjagaan atas f5, sehingga Mf7 bisa membuat mat dengan 2. Mxf5+ mat.

Varian 5, kalau Bf4 dipindahkan sepanjang baris c4-h4, berarti meninggalkan penjagaan atas f5, seperti pada varian 4. Varian 6 merupakan koreksi atas varian 5, tetapi menimbulkan kelemahan baru berupa blokade di e4, sehingga putih bisa membuat mat dengan 2. Md7+ mat.

Varian 7, kalau Gb4 dipindahkan, maka berarti membuka garis penjagaan Ba4 atas e4, sehingga putih bisa membuat mat dengan 2. Md7+ mat. Varian 8 merupakan koreksinya, akan tetapi dengan dipindahkannya ke c5, ini berarti sebuah blokade, sehingga putih bisa membuat mat dengan 2. Kxf4+ mat.

Demikianlah terjadinya proses saling hubungan di antara varian 1 sampai dengan 8 dengan mempergunakan tema koreksi untuk membentuk pola siklus tersebut. Dan tema dari problem ini sebagai kesatuan disebut Cyclic Correction.

Jadi dari suatu tema dasar ternyata dapat dibentuk menjadi suatu tema lain lagi. Inilah pentingnya mempelajari tema-tema dasar untuk kelak digabungkan atau diperluas, sehingga menghasilkan karya yang seorisinil mungkin. Sebab problem catur yang sudah digubah oleh komponis-komponis di seluruh dunia jumlahnya sangat banyak, sehingga seringkali terjadi problem yang satu dengan yang lain sangat mirip atau bahkan tepat sama. Dalam hal inilah perlunya kita mempelajari sebanyak mungkin hasil karya komponis lain, agar dengan demikian kita tidak membuang-buang waktu dengan menggubah problem yang sudah pernah ada (anticipation). Jadi kita harus mempunyai kreativitas untuk selalu mencari hal-hal yang baru.

Memang kalau kita ingin menjadi seorang komponis problem catur yang berbobot, mau tak mau harus mengembangkan sifat-sifat yang positif, misalnya seperti mau mempelajari hasil karya orang lain untuk dijadikan teladan/contoh atau mendapatkan inspirasi. Di samping itu, kita harus ulet, tabah, kreatif, tidak mudah putus asa, tidak cepat merasa puas atas hasil karya kita serta mampu berpikir secara sistematis dan logis. Bukankah semua ini merupakan dasar-dasar dari kewirausahaan? Inilah sebabnya maka di negara-negara barat, problem catur disebarluaskan melalui berbagai media massa dalam rangka pembentukan watak positif, terutama bagi generasi mudanya.


Jawaban problem No. 16


C.J.R. Sammelius
Wurzburg Chess Club Jubilee 1965
Hadiah III



Putih jalan mat dalam 3 langkah



Langkah kunci: 1. Bd5 ancam 2. Bc5+ bxc5 3. Kxa5+ mat
1. ... Kd7 2. Gxb5+ [A] Mxb5 3. Bd4+ mat [B]
1. ... Kc6 2. Bd4+ [B] Mxd4 3. Gb3+ mat [C]
1. ... Kxb7 2. Gb3+ [C] Mxb3 3. Ke5+ mat [D]
1. ... Ke6 2. Ke5+ [D] Mxe5 3. Gxb5+ mat [A]

Problem ini juga mempergunakan pola berbentuk siklus, yaitu saling pertukaran antara langkah putih kedua dan ketiga dari varian 1 sampai dengan 4: A-B, B-C, C-D, dan D-A. Terjadinya saling pertukaran langkah-langkah putih ini didasarkan atas penjagaan rangkap oleh Mb2 atas 4 buah petak, yaitu b3, b5, d4, dan e5, atau dapat dikatakan bahwa beban Mb2 ini terlalu berlebihan.

Varian 1, 1. ... Kd7, ini berarti menutupi garis diagonal a4-e8, sehingga putih bisa melangkahkan 2. Gxb5+ [A] dengan aman tanpa terkenal syah setelah 2. ... Mxb5 dan bisa membuat mat dengan 3. Bd4+ mat [B], karena penjagaannya sudah ditinggalkan oleh Mb2.

Varian 2, 1. ... Kc6, ini berarti Ka5 meninggalkan penjagaan atas b3, sehingga putih bisa membuat mat di b3 setelah memaksa Mb2 ke d4, dengan 2. Bd4+ [B] Mxd4 3. Gb3+ mat [C].

Varian 3, 1. ... Kxb7 juga meninggalkan penjagaan atas b3, tetapi sekaligus meniadakan penjagaan Kb7 putih atas c5, sehingga putih harus membuat langkah 2. Gb3+ [C] terlebih dahulu, baru 3. Ke5+ mat [D], karena Mb2 sudah meninggalkan penjagaannya.

Varian 4, 1. ... Ke6, berarti menutupi jalur e5-e8, sehingga dengan aman putih bisa melangkahkan 2. Ke5+ [D] tanpa terkena syah setelah 2. ... Mxe5, untuk kemudian membuat mat dengan 3. Gxb5+ mat [A], sebab penjagaannya sudah ditinggalkan oleh Mb2.

Demikianlah proses terjadinya saling pertukaran langkah yang sangat harmonis untuk dapat membentuk suatu siklus, dengan memanfaatkan beban yang berlebihan. Dan tema dari probelm ini disebut Cyclic Overload.

Problem No. 17
S. G. Liam
16th Olimpiade Tourney
Hadiah Commend


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Problem No. 18
V. Rudenko
MAT 1976
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 3 langkah


Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara No. 238, 18 Maret - 31 Maret 1981



Friday, November 27, 2015

Sekali Lagi Mat yang Saling Bertukar

Kita seling dulu seri tulisan Pak Yanuarta untuk melihat pertukaran mat yang dibuat oleh saya dan Pak Yanuarta sendiri.

Daniel Wirajaya
The Problemist 2013
2nd HM


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Set play:
1. ... Re5 2. Mf6+ mat
1. ... Bd8 2. Gg7+ mat
1. ... Kb6 2. Mxc3+ mat

Langkah kunci: 1. Ke3 ancam 2. Md5+ mat
1. ... Re5 2. Gg7+ mat
1. ... Bd8 2. Mf6+ mat
1. ... Kb6 2. Mc5+ mat
1. ... Be5 2. Mc4+ mat

Dalam set play, jika hitam melangkah 1. ... Re5, maka putih dapat membuat mat dengan 2. Mf6+ mat. 2. Gg7+ tidak mat, karena harus putih menjaga petak f5. Kalau hitam melangkah 1. ... Bd8, baru putih membuat mat dengan 2. Gg7+ mat. Di sini 2. Mf6+ tidak mat, karena harus menjaga petak c4.

Langkah kuncinya 1. Ke3 menukar penjagaan terhadap petak e3/f6, dengan c4/f5. Hasilnya adalah pertukaran mat. Sekarang 1. ... Re5 hanya bisa dijawab dengan 2. Gg7+ mat, karena petak f6 sudah tidak dijaga lagi oleh kuda putih. Sebaliknya, 1. Bd8 bisa dibuat mat dengan 2. Mf6+ mat, karena petak c4 sekarang sudah dijaga oleh putih. Sebaliknya di sini 2. Gg7+ tidak mat, karena petak e3 menjadi tidak terjaga. Tema problem ini disebut Reciprocal Mates.

Ada juga perubahan mat yang lain dari set play ke actual play (setelah langkah kunci). Dalam set play, 1. ... Kb6 2. Mxc3+ mat, sementara dalam actual play, 1. ... Kb6 dijawab dengan 2. Mc5+ mat. Perubahan ini terjadi karena langkah kunci putih melepaskan penjagaan terhadap c3, tetapi membuka garis c5-e5.

Sekarang kita lihat pertukaran mat yang dibuat oleh Pak Yanuarta.

Januarta Simadhinata
A. Casa MT, diagrammes 2006-2008
3rd Honourable Mention


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Set play:
1. ... Bxc3 [a] 2. Gd6+ mat [A]
1. ... Bd3 [b] 2. Ke6+ mat [B]

Langkah percobaan: 1. Bd6? ancam 2. Ke6+ mat [B]
tetapi 1. ... Bxc3! [a]

Langkah percobaan: 1. Bbb6 ancam 2. Gd6+ mat [A]
tetapi 1. ... Bd3! [b]

Langkah kunci: 1. Bd4 ancam 2. Bd5+ mat
1. ... Bxc3 [a] 2. Ke6+ mat [B]
1. ... Bd3 [b] 2. Gd6+ mat [A]
1. ... Gxd4 2. Gxd4

Langkah Bf3 membuka penjagaan Mg2 terhadap petak c6, sehingga putih dapat menutup garis f6-c6 oleh K atau G dengan disertai dual avoidance. Dalam set play, 1. ... Bxc3 [a] membuat petak b4 tidak terjaga, sehingga putih hanya bisa mat dengan 2. Gd6+ mat [A]. Sedangkan 1. ... Bd3 [b] dijawab dengan 2. Ke6+ mat [B].

Langkah percobaan 1. Bd6 membuat B putih melewati titik kritis e6 dan menambah penjagaan terhadap d5, sehingga dapat mengancam dengan 2. Ke6+ mat [B]. Tetapi langkah ini membuat G putih tidak lagi melangkah ke d6, sehingga dapat digagalkan dengan 1. ... Bxc3 [a].

Langkah percobaan selanjutnya, 1. Bbb6 menambah penjagaan terhadap c6, jadi putih dapat mengancam 2. Gd6+ mat [A]. Tapi sayangnya langkah ini mengurangi penjagaan putih terhadap c4, jadi bisa ditangkis oleh 1. ... Bd3! [b] yang menutup garis f1-c4.

Yang menarik lagi terjadi setelah langkah kunci 1. Bd4. Sekarang, setelah 1. ... Bxc3 [a], putih hanya bisa mat dengan langkah 2. Ke6+ mat [B], karena G putih tetap harus menjaga d4. Sementara itu, langkah 1. ... Bd3 [b] tidak bisa lagi dijawab dengan 2. Ke6+ mat [B] seperti dalam set play, karena K putih harus menjaga b5 setelah langkah hitam itu menutup garis f1-b5, tapi langkah [b] hitam ini sekarang dapat dijawab dengan 2. Gd6+ mat [A], karena garis c3-d6 sudah ditutup.

Selain tema Reciprocal Mates ini, problem ini juga menunjukkan tema Dombrovskis, karena menunjukkan pola seperti ini:

Langkah percobaan mengancam [B] tetapi hitam dapat menggagalkan dengan [a]
Langkah percobaan mengancam [A] tetapi hitam dapat menggagalkan dengan [b]
Setelah langkah kunci:
1. ... [a] 2. [B]
1. ... [b] 2. [A]

Jadi yang terjadi di sini adalah sebuah paradoks. Ketika putih mengancam [B], hitam dapat menggagalkannya dengan langkah [a]. Lalu ketika putih mengancam [A], hitam dapat menangkis dengan langkah [b]. Tetapi setelah langkah kunci, jika hitam melangkah [a] justru putih dapat mematikan dengan [B]. Demikian juga sebaliknya, jika hitam melangkah [b], putih dapat mematikan dengan [A].

Problem yang bagus dari Pak Yanuarta ini terpilih masuk ke dalam FIDE Album 2007-2009, yang merupakan kumpulan problem-problem terbaik yang diterbitkan selama periode tersebut..

Wednesday, November 25, 2015

World Championship in Composing for Individuals (WCCI) 2013-15

Selain juara dunia dalam permainan catur, kita juga mengenal juara dunia dalam memecahkan (solving) problem catur dan juara dunia dalam komposisi catur.

Pada saat ini, World Championship in Composing for Individuals (WCCI) sedang berlangsung untuk periode 2013-15 dan dibagi ke dalam 8 sections. Salah satu jurinya untuk Section #2 (mat dalam dua langkah) adalah GM Touw Hian Bwee dari Indonesia. 


Dalam kejuaraan ini, setiap orang mengirimkan paling sedikit 4 dan paling banyak 6 problem catur yang dipublikasikan antara tahun 2013 sampai 2015 untuk seetiap section. Setiap problem yang dikirim ini lalu akan dinilai, dan empat problem terbaik akan dihitung untuk setiap orang. Orang yang mendapatkan nilai tertinggi akan dinobatkan menjadi juara dunia komposisi problem catur untuk section yang bersangkutan.

Problem catur yang dikirimkan setiap orang bersifat terbuka dan bisa dilihat di http://www.wfcc.ch/competitions/composing/wcci-2013-15-entries/

Mari kita tunggu lahirnya juara-juara dunia catur yang baru atau yang berhasil mempertahankan gelarnya yang akan diumumkan pada akhir Juni tahun 2016.




Friday, November 20, 2015

[PROBLEM CATUR] Pertukaran Mat Berbentuk Siklus (I)

Oleh Yanuarta S.

Jawaban Problem No. 13

L. Lacny
Tournoi Comite tcheque pour la Culture et les sports 1954
Hadiah 1


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Set play:
1. ... Gd4 [a] 2. Kc4+ mat [A]
1. ... Kd6 [b] 2. Kd3+ mat [B]
1. ... Kxe6 [c] 2. Gf6+ mat [C]

Langkah kunci: 1. Kd4 ancam 2. Bf5+ mat
1. ... Gxd4 [a] 2. Kd3+ mat [B]
1. ... Kd6 [b] 2. Gf6+ mat [C]
1. ... Ke6 [c] 2. Kc4+ mat [A]

Dalam problem ini juga terjadi mat yang saling bertukar antara set play dan varian-varian dalam jawabannya (setelah langkah kunci). Hanya saja di sini, bukan hanya dua, tapi tiga langkah putih yang saling bertukar! Mari kita perhatikan langkah-langkah dalam set play.

1. ... Gd4 [a] 2. Kc4+ mat [A] strategi yang terjadi adalah penutupan garis penjagaan Bg4 atas petak c4 (interferensi)

1. ... Kd6 [b] 2. Kd3+ mat [B] ini berupa blokade di d6, sehingga putih bisa membuat mat dengan interferensi putih terhadap Md2

1. ... Kxe6 [c] 2. Gf6+ mat [C] ini juga blokade di e6, sehingga putih bisa membuat mat dengan interferensi putih terhadap Bh6.

Sedangkan langkah kuncinya. 1. Kd4 telah membuka garis-garis penjagaann Bh6 atas d6 dan Gg8 atas c4, tetapi juga menutupi garis penjagaan Bg4 atas c4. Atau dengan kata lain, tugas penjagaan atas petak c3 telah diambil oleh Gg8, dan petak d6 oleh Bh6 sedangkah petak e6 dijaga rangkap baik oleh Kd4 maupun oleh Bh6. Atas dasar pengambilalihan tugas tersebut, maka sekarang langkah-langkah mat putih menjadi saling bertukar sebagai berikut.

1. ... Gxd4 [a] 2. Kd3+ mat [B] sekarang yang terjadi adalah blokade di d4 sehingga putih dapat membuat mat dengan interferensi putih terhadap Md2.

1. ... Kd6 [b] 2. Gf6+ mat [C] ini juga blokade di d6, tetapi atas dasar interferensi puthi terhadap Bh6.

1. ... Ke6 [c] 2. Kc4+ mat [A] sekarang yang terjadi adalah interferensi terhadap Gg8 atas petak c4.

Demikianlah terjadinya proses saling pertukaran mat tersebut dengan melalui perubahan strategi dan fungsi masing-masing buah.

Tentu saja untuk menciptakan problem ini dibutuhkan suatu perhitungan secara matematis, karena memang problem catur adalah gabungan dari permainan, seni dan ilmu pengetahuan.

Kalau kita perhatikan dengan seksama, maka saling pertukaran mat yang terjadi tersebut berbentuk sebuah siklus (cyclic pattern), yaitu A - B - C menjadi B - C - A, maka temanya dinamakan tema Lacny, sesuai dengan nama si komponis yang menciptakan problem jenis ini.



Jawaban Problem No. 12

V. Timonin
Shachmaty 1966
Hadiah III


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Langkah kunci: 1. Rg5 ancam 2. Mh7+ Kf5 3. Mxf5+ mat
1. ... Kcxe2 2. Kf6+ [A] Re3 3. Kxg4 mat
1. ... Kgxe2 2. Kdxc3 [B] Re3 3. Kd1+ mat
1. ... dxe2/Gxe2 2. Kxb4 [C] Re3 3. Gc5+ mat

Langkah percobaan: 1. Gc5?? ancam 2. Kd6+ mat
1. ... Kcxe2 2. Kxb4 [C] Rf4 3. Kxd3+ mat  
1. ... Kgxe2 2. Kf6 [A] 3. Kh5+m mat
1. ... dxe2 2. Kdxc3 [B] Rf4 3. Mxd2+ mat
digagalkan oleh 1. ... Gxe2!!

Di sini juga terjadi saling pertukaran langkah kedua yang berbentuk siklus di antara varian-varian dalam langkah kunci dengan langkah percobaan yaitu dari A - B - C menjadi C - A - B, sehingga temanya juga disebut tema Lacny yang digabung dengan tema Stocchi blokade di petak e2.

Dalam langkah kunci 1. Rg5, petak f4 dijaga oleh R putih, sehingga kalauu Kd5 dipindahkan, maka Re4 hanya bisa ke e3.

1. ... Kcxe2 2. Kf6 [A] Re3 3. Kxg4+ mat setelah blokade di e2, maka putih tinggal memilih membuat mat di d1 atau g4 dengan Kd5, atau di c5 dengan Gd6. Kalau di d1 tak mungkin karena garis penjagaan Bb1 atas d1 telah terbuka, sedang dengan Ge5 dapat ditangkis dengan Kd4! Jadi hanya bisa di g4 dengan melalui petak f6 dahulu.

1. ... Kgxe2 2. Kdxc3 [B] Re3 3. Kd1+ mat di sini putih tak dapat mat di g4 sebab penjagaan Bg1 atas g4 telah terbuka. Jadi hanya bisa di d1 dengan melalui petak c3 lebih dahulu. Hal ini disebabkan adanya pencegah dual Bb1 dan Bg1.

1. ... dxe2/Gxe2 2. Kxb4 [C] Re3 3. Gc5+ mat sekarang petak d3 menjadi kosong dan tanpa penjagaan lagi, sehingga terpaksa Kd5 harus emnjaganya sekaligus meniadakan penjagaan petak c5 oleh Gb4, kemudian baru dapat membuat mat.

Pada langkah percobaan 1. Gc5 petak e3 menjadi terjaga, sehingga kalau Kd5 dipinhdakan maka Re4 hanya bisa ke f4.

1. ... Kcxe2 2. Kxb4 [C] Rf4 3. Kxd3+ mat  setelah Kc3 meninggalkan penjagaannya atas petak d3, maka Kd5 dapat membuat mat di d3 setelah ke b4 lebih dahulu, yang ternyata juga terdapat pada varian dalam langkah kunci [C].

1. ... Kgxe2 2. Kf6 [A] 3. Kh5+ mat setelah Kg3 meninggalkan penjagaannya atas petak h5, maka Kd5 membuat mat di h5 setelah ke f6 lebih dahulu, atau sama dengan [A] dalam langkah kunci

1. ... dxe2 2. Kdxc3 [B] Rf4 3. Mxd2+ mat setelah bidak d3 pindah, maka Md7 dapat membuat mat di d2 dengan meniadakan penjagaan bidak c3 lebih dahulu, atau langkah ini berarti sama dengan [B] dalam varian langkah kunci.


Problem No. 15
M. Parthasarathy
British Chess Federation Tourney 1962-3
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Problem No. 16
C. J. R. Sammelius
Wurzburg Chess Club Jubilee Tourney 1965
Hadiah III


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Catatan: 
  1. Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara No. 236, 18 Februari - 3 Maret 1981.
  2. Problemist yang paling banyak membuat problem dengan tema mat yang membentuk siklus adalah Peter Gvosdjak. Ia telah menulis dua buku khusus tentang tema ini, yaitu Cyclone dan Cyclone 2. Unruk informasi lebih lanjut, silakan lihat di http://www.jurajlorinc.com/chess/cyclone.htm


Sunday, November 8, 2015

[PROBLEM CATUR] Mat yang Saling Bertukar (II)

Oleh Yanuarta S.

Jawaban Problem No. 11

J. M. Rice
BCPS Ring Tourney 1959
1st Hon Mention


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Langkah kunci: 1. Ge6 tempo (zugzwang)
1. ... Md2 pindah 2. Bg4+ mat (A)
1. ... Mf4 2. Bd5+ mat (B)
1. ... Gb4 pindah 2. Bd5+ mat (B)
1. ... Gd6 2. Bg4+ mat (A)
1. ... Kg2 pindah 2. Mh4+ mat

Dalam problem ini juga terjadi saling pertukaran mat, yaitu pada langkah-langkah mat putih terhadap pasangan varian 1-2 dan 3-4.

Pada varian 1, kalau Md2 dipindahkan, berarti melepaskan ikatan Bd4 sehingga putih membuat mat dengan 2. Bg4+ (A). Jadi pada varian 2, Md2 berusaha mencegahnya dengan langkah koreksi ke f4. Akan tetapi sayang sekali 1. ... Mf4 ini menimbulkan kelemahan baru berupa blokade, sehingga sekarang putih dapat membuat mat dengan 2. Bd5+ (B). Sedangkan dalam varian tiga kalau Gb4 yang dipindahkan ke mana saja, berarti membuka garis penjagaan Ba4, sehingga putih dapat membuat mat dengan B (2. Bd5+) sambil masih tetap diikat oleh Md2. Kemudian Gb4 ini berusaha mencegahnya dengan langkah koreksi 1. ... Gd6, tetapi ini juga menimbulkan kelemahan baru berupa pembukaan ikatan, sehingga Bd4 sekarang bebas dan dapat membuat mat dengan A. (2. Bg4+)

Jadi tema yang dipergunakan adalah 2 pasang koreksi digabung dengan mat yang saling bertukar antara pasangan varian 1-2 dan 3-4. Sehingga tema dari problem ini disebut reciprocal correction.


Jawaban Problem No. 12


Hidayat Maruta
Seksi B1 WCCT FIDE, 1972-73
Hadiah 1


Putih jalan mat dalam 3 langkah


Set play:
1. ... Gf5 (a) 2. f7+ (A) Gf6 3. Bxe3+ mat (B)
1. ... Bf5 (b) 2. Bxe3 (B) Gxe3 3. f7+ mat (A)

Langkah kunci:
1. Mg4 ancam 2. Kd7+ Rd6 3. Gf8+ mat
1. ... Gf5 (a) 2. Bxe3 (B) Gxe3 3. f7+ mat (A)
1. ... Bf5 (b) 2. f7+ (A) Gf6 3. Bxe3+ mat (B)

Kalau kita perhatikan dalam set play (sebelum langkah kunci), ternyatalah saling pertukaran mat sudah terjadi di antara kedua variannya, yaitu: 1. ... Gf5 (a) 2. f7+ (A), tidak dapat 2. Bxe3? sebab bisa digagalkan dengan 2. ... Ge4! 3. Kg6+ Rxe6! Setelah 2. ... Gf6, maka Gf5 menjadi terikat oleh Mh5, sehingga bisa dibuat mat dengan 3. Bxe3+ (B).

Pada varian 2 dalam set play, 1. ... Bf5 2. Bxe3+ (B) dan tidak dapat 2. A, sebab bisa digagalkan dengan 2. ... Bf6! 3. Kf3+ Re4! Setelah 2. ... Gxe3, maka Bf5 menjadi terikat oleh Mh5, sehingga bisa dibuat mat dengan 3. A.

Jadi dalam set play ini, terjadi saling pertukaran mat antara langkah kedua dan ketiga dari putih. (dalam varian pertama, 1. ... a 2. A 3. B, menjadi 1, ... b 2. B 3. A dalam varian 2).

Sekarang mari kita perhatikan apa yang terjadi setelah langkah kuncinya 1. Mg4. Varian 1. ... Gf5 2. Bxe3! (sebab tidak dapat lagi dengan 2. f7? Gf6 3. Bxe3 Ge4). Setelah 2. ... Gxe3, maka putih membuat mat dengan 3. f7+ kalau 2. ... Ge4 maka petak e6 menjadi terjaga oleh Mg4, sehingga putih dapat membuat mat dengan 3. Kg6+.

Sedang pada varian kedua, 1. ... Bf5 2. f7+! (sebab tidak dapat 2. Bxe3+? Gxe3! 3. f7+? Bf6!) setelah 2. ... Gf6, maka putih membuat mat dengan 3. Bxe3+. Kalau 2. ... Bf6, maka Bf6 menjadi terikat oleh Gg7, dan petak e3 terjadi oleh Mg4, maka putih dapat membuat mat dengan Kf3+.

Ternyatalah bahwa dalam jawabannya setelah langkah kunci, juga terjadi lagi saling pertukaran mat antara langkah kedua dan ketiga dari putih. Tetapi yang lebih indah lagi adalah langkah-langkah mat itu merupakan kebalikan dari apa yang terjadi dalam set play! Jadi kalau dalam set play 1. ... a 2. A 3. B dan 1. ... b 2. B 3. A, maka dalam jawabannya setelah langkah kunci menjadi 1. ... a 2. B 3. A dan 1. ... b 2. A 3. B. Dan tema dari problem ini disebut Tema Tura, yang digabung dengan tema Grimshaw pada petak f5.

Memang tepat kalau problem yang luar biasa ini dinyatakan sebagai pemenang pada perlombaan komposisi problem catur antar negara (World Chess Problem Team Match), yang diselenggarakan oleh FIDE Seksi Problem Catur. Dan problem ini adalah hasil karya seorang komponis Indonesia yang mengikuti kejuaraan tersebut. Meskipun secara beregu kita belum berhasil masuk ke dalam 10 besar, akan tetapi problem ini sebagai salah satu pesertanya telah berhasil keluar sebagai juara pertama di seksinya. Dan kemenangan besar ini telah membuktikan akan kemampuan kita dalam dunia Problem Catur Internasional.

Sebenarnya kelemahan kita hanya terletak pada langkanya komponnis-komponis Problem Catur yang ada di Indonesia. Sehingga kita tidak dapat keluar secara full team, yang berakibat banyak seksi yang tidak diikuti, jadi akhirnya kalah dalam hal pengumpulan angka secara beregu.

Terlalu sedikitnya peminat Problem Catur di negara kita ini disebabkan di samping memang tidak adanya pembinaan juga ketiadaan pustaka mengenai Problem Catur. Di bawah ini adalah problem-problem untuk dicari sendiri jawabannya.

Problem No. 13

L. Lacny
Tournoi comite tcheque pour la Culture et les sports 1954
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah


Problem No. 14

V. Timonin
Shakhmaty 1966
Hadiah III


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Catatan: Tulisan ini pertaka kali diterbitkan dalam Majalah Mutiara, Edisi 234






Friday, October 30, 2015

[PROBLEM CATUR] Mat yang Saling Bertukar (I)

Oleh. Yanuarta S.

Jawaban Problem No. 9

J. Hartong
Theme Tourney PROBLEM 1954
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Set play:
1. ... Kcd4 (a) 2. Gxd6+ mat (A)
1. ... Kfd4 (b) 2. Md5+ mat (B)

Langkah kunci: 1. Kc5 ancam 2. Be6+ mat
1. ... Kcd4 (a) 2.  Md5+ mat (B)
1. ... Kfd4 (b) 2. Gxd6+ mat (A)

Dalam program ini juga terdapat perubahan antara jawabannya dengan set play seperti pada problem No. 7 (Blokade pada Suatu Petak). Hanya saja di sini yang istimewa adalah perubahan mat tersebut terjadi saling bertukar, yaitu kalau pada set play: 1. ... a 2. A, 1. ... b 2. B, maka pada jawabannya setelah langkah kunci terjadi pertukaran mat 1. ... a 2. B dan 1. ... b 2. A.

Maka tema dari problem ini disebut reciprocal change mates, atau pertukaran mat. Problem jenis ini sudah termasuk berat karena menggunakan kombinasi yang dalam. Marilah kita selidiki bagaimana bisa terjadi pertukaran mat terebut. Dalam set play: 1. ... Kcd4 (a) 2. Gxd6+ mat (A). Kc2 ini disamping menutupi garis penjagaan Bd2 terhadap d5 dan d6, juga membuka garis penjagaan Gb1 terhadap e4 sekalius mengikat Mc4. Sehingga untuk memanfaatkan kelemahan ini, putih hanya bisa mempergunakan 2. Gxd6+ (A) untuk membuat mat. Sedangkan pada 1. ... Kfd4 (b) 2. Md5+ mat (B). Kf3 ini disamping menutupi garis penjagaan Bd2 terhadap d5 dan d6, juga menutupi penjagaan Md4 terhadap Ke4, sehingga putih hanya bisa mempergunakan 2. Md5+ untuk membuat mat, sebab kalau 2. Gxd6+?? Rxe4!!

Dalam jawabannya, 1. ... Kcd4 (a) 2. Md5+ mat (B). Kc2 sekarang tidak lagi menyebabkan terikatnya Mc4 sebab sudah dicegah dengan langkah kuncinya 1. Kc5 tadi, sehingga sekarang Mc4 dapat membuat mat dengan 2. Md5+ (B) dan tidak dapat lagi dengan 2. Gxd6+?? (A), sebab sekarang Bf6 sudah tidak dijaga lagi oleh Ke4.

Sedangkan pada varian kedua, 1. ... Kfd4 (b) 2. Gxd6+ mat (A), Kf3 disamping membuka garis penjagaan Bf1 terhadap f6 juga membuka garis penjagaan Mh1 terhadap d5, setelah langkah kunci tadi, sehingga putih hanya bisa membuat mat dengan 2. Gxd6+ mat (A).

Ternyata di sini juga dipergunakan pencegah dual seperti pada problem No. 7 (Blokade pada Suatu Petak), tetapi lebih rumit. Dan cara pencegahan dual ini adalah sebuah teknik dalam problem catur, yang harus diperhatikan baik-baik bagi yang berminat untuk belajar menggubah problem catur.


Jawaban Problem No. 10

H. Maruta
Probleemblad 1963
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Langkah kunci: 1. d7 mengancam 2. f8(M)+ Gd6 3. Mxd6+ mat
1. ... Bf1 2. cxd5 (A) ancam 3. Bc4+ mat 
    2. ... Bf4 3. Gd6+ mat
1. ... Be1 2. Bxd5 (B) ancam 3. Bb5+ mat
    2. ... Be5 3. Gd6+ mat

Langkah percobaan: 1. f8(M)? ancam 2. d7+ Gd6 3. Mxd6+ mat
1. ... Bf1 2. Bxd5 (B) ancam 3. Bb5+ mat
    2. ... Bf5 3. Kxd3+ mat
    tetapi digagalkan oleh 2. ... Gxe8!!
1. ... Be1 2. cxd5 (A) ancam 3. Bc4+ mat 
    2. ... Be5 3. Kxd3+ mat

Problem ini juga menggunakan tema pertukaran mat, tetapi di sini antara jawaban dengan langkah percobaannya. Di samping itu juga mempergunakan rencana pendahuluan untuk mencapai tujuan utama. Sebab kalu putih langsung menyerang 1. cxd5?? (A) ancam 2. Bc4+ mat, dapat ditangkis dengan 1. ... Bg4!! Demikian pula kalau 1. Bxd5?? (B) ancam 2. Bb5+ mat, dapat ditangkis dengan 1. ... Bg5!! Maka putih harus memaksa agar Bg1 pindah lebih dahulu dari garis vertikal g, sehingga kelak kalau ke petak ke-4 atau 5 menimbulkan kelemahan baru berupa interferensi terhadap salah satu dari Gajah hitam. Inilah yang dimaksud dengan rencana pendahuluan.

Langkah kuncinya 1. d7 mengancam 2. f8(M)+. Untuk mencegahnya Bg1 terpaksa harus pindah, misalnya ke f1 (1. ... Bf1), maka sekarang baru dapat putih menyerang dengan 2. cxd5 (A) sebab bila Bf1 ke f4, berarti interferensi bagi Gh2 terhadap petak d6, sehingga bisa dibuat mat dengan 3. Gd6+ mat. Tentu saja putih di sini tidak dapat menyerang dengan 2. Bxd5??, sebab bila Bf1 ke f5, putih tidak dapat membuat mat dengan 3. Kxd3+?? (petak a4 sudah tidak dijaga lagi oleh Ge8 akibat langkah kunci 1. d7 tadi). 

Demikian pula bila Bg1 pindah ke e1 (1. ... Be1), sekarang baru bisa dengan 2. Bxd5 (B) sebab bila Be1 ke e5, maka putih dapat membuat mat dengan 3. Gd6+ mat. Jadi dalam varian-varian jawaban ini, B hitam telah dipaksa menutupi garis penjagaan Gh2 terhadap petak d6.

Sekarang kita selidiki varian-varian dalam langkah percobaan. 1. f8 (M)? ancam 2. d7+. Untuk mencegahnya, Bg1 harus pindah misalnya ke f1, 1. ... Bf1 2. Bxd5 (B) Bf5 3. Kxd3+ mat, karena bidak d6 masih tetap di tempatnya, maka putih tidak dapat menyerang dengan 2. cxd5??, sebab dapat digagalkan oleh 2. ... Bf4!! 

Kemudian dalam varian kedua, 1. ... Be1 2. cxd5 (A) Be4 3. Kxd3+ mat. Jadi dalam varian-varian langkah percobaan ini, B hitam telah dipaksa untuk menutupi garis penjagaan Gg6 terhadap petak d3, sehingga terjadi pertukaran mat tersebut. Problem seperti ini yang dalam usahanya untuk mencapai rencana utama, putih mengadakan suatu rencana pendahuluan lebih dahulu, disebut tema Roman. dan dalam problem ini, tema Roman itu digabung dengan reciprocal change mates.

Di bawah ini adalah problem-problem untuk dicari sendiri jawabannya sebagai latihan sebelum melihat jawaban yang akan diberikan pada artikel berikutnya dalam blog ini.

Problem No. 11
J. M. Rice
BCPS Ring Tourney 1959
1st Hon Mention


Putih jalan mat dalam 2 langkah



Problem No. 12
Hidayat Maruta
Seksi B1 WCCT FIDE 1972-1973
Hadiah 1


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Catatan: 
  1. Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam Majalah Mutiara No. 232.
  2. J. M. Rice yang problemnya dikutip sebagai Problem No. 11 baru saja dinobatkan sebagai GM dalam bidang komposisi catur pada tahun 2015 ini.


Sunday, October 25, 2015

[PROBLEM CATUR] Blokade pada Suatu Petak

Oleh Yanuarta S.

S. G. Liam
British Chess Magazine 1962
Honourable Mention V


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Jawaban Problem No. 7

Set play:
1. ... Bxd4 2. Kd6+ mat
1. ... Gxd4 2. Ke5+ mat
1. ... Kxd4 2. b3+mat

Langkah kunci: 1. Kf4 ancam 2. Bb4+ mat
1. ... Bxd4 2. Mc2+ mat
1. ... Gxd4 2. Me2+ mat
1. ... Kxd4 2. Gd3+ mat
1. ... Rxd4 2. Kg2+ mat

Set play adalah langkah-langkah hitam dan putih pada kedudukan diagram atau sebelum langkah kunci dijalankan. Jadi pada kedudukan ini kalau hitam memukul bidak d4, misalnya 1. ... Bxd4, yang berarti mengikat dirinya sendiri (self-pin), maka putih dapat membuat mat dengan 2. Kxd6+ mat. Demikian pula bila 1. ... Gxd4 dan 1. ... Kxd4, masing-masing dapat dibuat mat karena self-pin. Tampaklah bahwa set play ini menggunakan tema self-pin.

Sekarang marilah kita perhatikan apa yang terjadi setelah langkah kunci 1. Kf4. Langkah ini telah menutupi garis penjagaan Bh4 terhadap petak d4, sehingga Raja hitam sekarang dapat lari ke d4. Atau dengan kata lain, langkah kuncinya memberikan satu petak lari (flight square) sekaligus telah meniadakan efek self-pin di petak tersebut. Sehingga kalau sekarang hitam memukul d4 untuk mencegah ancaman putih, maka putih tak dapat lagi membuat mat seperti pada set play. Yang timbul di d4 sekarang adalah blokade atas Raja hitam (self-block) dan bukan lagi self-pin.

Perhatikan varian 1. ... Bxd4 2. Mc2+ mat. Sebelum Bd8 ke d4, kalau putih melangkah 2. Mc2, Raja hitam dapat lari ke d4. Demikian pula dengan varian kedua dan ketiga. Pada varian kedua, 1. ... Gxd4 2. Me2 mat, tetapi tidak dapat mat dengan 2. Gd3 sebab dengan pindahnya Gg7 maka Gg6 menjadi terikat oleh Bg8! Ini disebut sebagai dual avoidance (pencegah dual) yaitu untuk menghindari terjadinya mat dengan 2 macam cara (dual), sebab dual dalam sebuah problem dianggap cacat. Jadi dalam jawaban problem ini (actual play), terjadilah tiga kali blokade (syarat minimum) pada suatu petak tempat lari Raja, dengan mat yang belainan. Ini disebut tema Stocchi. Dan karena pada set play langkah-langkah matnya berlainan dengan dengan pada actual play, bahkan temanya juga berlainan, maka tema problem ini adalah Stocchi changed mates digabung perubahan tema atau change of theme.


Jawaban Problem No. 8.

Langkah kunci: 1. Gf2 ancam 2. Bf3+

F. Metsenauer
Tijdshr v.d. K.N.S.B. 1951


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Langkah kunci: 1. Gf2 ancam 2. Bf3 gxf3 3. g4+ mat
1. ... Bxd3 2. Kxh7 Re4 3. Kxg5+ mat
1. ... Kbxd3 2. Ke8+ Re4 3. Kd6+ mat
1. ... Kcxd3 2. Kd5+ Re4 3. Kc3+ mat

Untuk mencegah ancaman putih, maka hitam memukul Bd3. Tetapi hal ini telah menimbulkan kelemahan berupa self-block yang baru terlihat setelah langkah ketiga (anticipatory self-block).
Marilah kita perhatikan varian pertama 1. ... Bxd3 2. Kxh7 Re4 3. Kxg5+ mat karena Raja hitam tidak dapat lari ke d3 lagi. Pada varian kedua, 1. ... Kbxd3 2. Ke8+ Re4 3. Kd6+ mat, sekarang ganti Kb2 yang memblokir petak d3. Akan tetapi putih tidak dapat membuat mat dengan 2. Kxh7 sebab dapat ditangkis dengan 2. ... Gf6! Pada varian ketiga 1. ... Kcxd3 2. Kd5+ Re4 3. Kc3+ mat, yaitu setelah memblokade pada d3 oleh Kc5. Hanya saja sekarang putih tak dapat membuat mat dengan 2. Ke8+? sebab sesudah 2. ... Re4 3. Kd6+ dapat ditangkis dengan 3. ... Mxd6! Demikian pula dengan 2. ... Kxh7+? Re4 3. Kxg5 dapat ditangkis dengan 3. ... Bxg5! sebab langkah 1. ... Kcxd3 telah membuat garis penjagaan (line-opening) baik Ma3 terhadap d6 maupun Ba5 terhadp g5. Jadi dalam problem ini juga dipergunakan pencegah dual (lebih tepat lagi, pencegak triple). Terlihatlah bahwa blokade itu terejadi tiga kali pada satu petak (d3) setelah 2. ... Re4 sehingga memenuhi syarat tema Stocchi, tetapi karena blokadenya secara tidak langsung, maka temanya disebut sebagai blokade Anticipatory Stocchi.

Pencegah dual dalam suatu problem sangat dihargai, karena dapat memperindah problem itu sendiri, sebagaimana yang telah kita nikmati dalam kedua problem di atas tadi.

Sebenarnya blokade itu sama halnya dengan obstruksi (pendudukan petak) seperti yang telah dibahas dalam Problem No. 6 (Strategi Ikatan dan Pendudukan Petak). Perbedaannya hanya dalam hal buah kawannya sendiri yang dihalangi, yaitu kalau pada blokade yang dihalangi adalah Raja, sedang pada obstruksi, semua buah kawannya kecuali Raja.

Di bawah ini adalah problem-problem yang akan kami berikan jawabannya beserta penjelasannya pada penerbitan yang akan datang. Sementara menunggu, para peminat sebaiknya mencoba untuk mencari sendiri jawabannya lebih dahulu.

Problem No. 9
J. Hartong
Theme Tourney PROBLEM 1954
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah



Problem No. 10
H. Maruta
Probleemblad 1963
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 3 langkah


Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara, Edisi 230, 26 November - 9 Desember 1980.

Sunday, October 18, 2015

[PROBLEM CATUR] Strategi Ikatan dan Pendudukan Petak

Oleh. Yanuarta S.

F. Gamage
Los Angeles Chess Club Tourney 1938
Hadiah I


Putih jalan mat dalam 2 langkah

Jawaban Problem No. 5

Langkah kunci: 1. Gb4 ancam 2. Ke1+ mat
Varian:
1. ... Gd5 dipindahkan+ 2. Kg5+ mat
1. ... Gc6+ 2. Kc5+ mat
1. ... Ge4+ 2. Ke5+ mat
1. ... Gxf3+ 2. Mf5+ mat
1. ... Ga1 2. Mf5+ mat
1. ... Gxf2 2. Kb2+ mat

Varian 1 sampai dengan ke-4 di mana hitam berkesempatan melakukan check disebut sebagai cross-check problem. Sedangkan kedudukan Bd7-Gd5-Gd4 di mana kalau salah satu dari G hitam dipindahkan, G hitam yang lain akan terikat (pin) oleh Bd7, disebut half-pin.

Perhatikan varian 1. Kalau Gd5 dipindahkan dari petaknya maka Gd4 menjadi terikat oleh Bd7, sehingga putih dapat membuat mat dengan 2. Kg5+ sekaligus menangkis check dari Mb5. Untuk mengatasinya maka Gd5 tidak boleh dipindahkan sembarangan saja, tetapi harus tetap mengontrol battery Bh3-Kf3, misalnya dipindahkan ke c6 (varian 2) sehingga kalau putih menjawab dengan 2. Kg5+ dapat ditangkis dengan Gf3. Akan tetapi dengan dipindahkannya ke c6 itu telah mengakibatkan kelemahan baru, yaitu menutupi garis penjagaan (interferensi) Bc8 terhadap c5, sehingga putih dapat membuat mat dengan 2. Kc5+. Sekarang kalau Gd5 dipindahkan ke e4 (varian 3), maka ini berarti menimbulkan kelemahan baru berupa self-block (blokade pada petak tempat lari raja sendiri), sehingga dapat dibuat mat dengan 2. Ke5+ mat, yang juga merupakan intereferensi putih sebab kalau seandainya Gd5 tidak ke e4, maka R hitam masih bisa melarikan diri ke e4.

Demikian pula dengan varian 4 (1. ... Gxf3) menimbulkan kelemahan baru berupa ikatan (self-pin) sehingga dapat dibuat mat dengan 2. Mf5+. Kalau kita kerhatikan dari varian 1 kemudian menjadi varian 2, 3, dan 4 ternyatalah bahwa varian 1 tersebut dikoreksi menjadi varian 2, lalu 3, dan lalu 4. Ini disebut sebagai Black Correction. Sedangkan varian 5 adalah juga half-pin dengan Gd5 sekarang terikat oleh Bd7. Varian 5 dan 6 adalah tambahan saja.

Jadi tema dari problem ini adalah gabungan dari berbagai macam strategi sekaligus yaitu: Cross-check, half-pin, interferensi, self-block dan self-pin.


Jawaban Problem No. 6


Dr. K. Fabel
Deutsche Schachzeitung 1965
Hadiah I



Putih jalan mat dalam 3 langkah

Langkah kunci: 1. c5 ancam 2. Kg7+ Bxg7 3. Be8+ mat
Varian:
1. ... Gxc5 2. bxc8 (M) ancam 3. Mxd7+ mat
1. ... Kxc5 2. bxac8 (K) ancam 3. Kxc7+ mat
1. ... Bxc5 2. bxc8 (K) ancam 3. Kf8+ mat
1. ... bxc5 2. bxc8 (K)

Untuk mencegah ancaman putih, maka hitam harus memukul bidak c5. Akan tetapi apa yang terjadi?
Varian 1: 1. ... Gxc5 ternyata telah mengakibatkan kelemahan baru, yaitu dengan ditempatinya petak c5 oleh G hitam, maka K hitam (Ka4) tidak dapat lagi ke petak tersebut! Sehingga putih sekarang dapat menyerang dengan 2. bxc8 (M) untuk mengancam 3. Md7, yang tidak mungkin ditangkis dengan langkah Kxc5. Strategi tersebut yaitu kalauu suatu buah catur diletakkan ke suatu petak, telah menyebabkan buah kawannya sendiri tidak dapat lagi menduduki petak tersebut disebut sebagai obstruksi atau pendudukan petak.

Varian 2: 1. ... Kxc5 sekarang K hitam ini telah mengobstruksi B hitam (Bb5) sehingga putih lalu dapat menyerang dengan 2. bxa8 (K) untuk mengancam 3. Kxc7+ mat, yang tidak mungkin ditangkis dengan langkah Bxc5 lagi. Putih tidak dapat menyerangkan 2. bxc8 (K) karena dapat ditangkis dengan 2. ... Kxe4!

Varian 3: 1. ... Bxc5 sekarang ganti B hitam ini yang mengobstruksi G hitam sehingga putih dapat menyerang dengan 2. bxc8 (K) mengancam 3. Kf8+ mat yang tidak mungkin ditangkis dengan langkah Gxc5.

Kalau kita perhatikan dengan seksama, maka pada varian 1, G mengobstruksi K, lalu pada varian 2: K mengobstruksi B, kemudian pada varian 3, B mengobstruksi G. Jadi obstruksi tersebut ternyatalah membentuk suatu siklus. Maka tema dari problem ini adalah cyclic obstruction.

Dari problem ini, tentunya kita sudah dapat merasakan sendiri keindahannya atau di mana letak seni suatu problem catur.

Di bawah ini adalah problem-problem yang hendaknya dicari sendiri jawabannya sebelum kami berikan pada artikel berikutnya.

S. G. Liam
British Chess Magazine 1962
Hadiah Honourable Mention V


Putih jalan mat dalam 2 langkah


F. Metzenauer
Tijdschr. v. d. K.N.S.B. 1951


Putih jalan mat dalam 3 langkah

Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam Majalah Mutiara, edisi 228, 29 Oktober -- 11 November 1980. Ditulis ulang dalam blog ini dengan seijin penulisnya.



Saturday, October 10, 2015

[PROBLEM CATUR] Jawaban Problem Catur

Oleh Yanuarta S.

Di artikel blog yang lalu (Menerobos Petak Kritis) diajukan dua problem untuk dicarikan pemecahannya. Nah, ini dia!

Jawaban Problem No. 3:

W. Tura
Problemblaad 1963
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 2 langkah.

Langkah kunci: 1. Bc3 ancam 2. Bb4+ mat dan 2. Gd3+ mat
Varian:
1. ... Bxc3 2. Bb4+ mat
1. ... Gxc3 2. Gd3+ mat
1. ... Be4 2. Mxd5+ mat
1. ... Ge4 2. Me8+ mat

Varian pertama dan kedua merupakan thema Novotny, yaitu penutupan titik potong antara B dan G hitam oleh biji putih sehingga kalau B atau G hitam memukul biji putih tersebut (Bxc3 atau Gxc3), maka putih hanya bisa membuat mat dengan salah satu dari kedua ancamannya.

Variah ketiga dan keempat merupakan thema Grimshaw, yaitu saling menutup garis penjagaan kawan sendiri antara B dan G di titik potongnya (dalam problem ini di petak e4).

Di samping varian-varian tersebut, dalam problem ini terdapat juga langkah-langkah percobaan yang termasuk dalam ide si komponiis, yaitu: 1. Be4? ancam 2. Mxd5+ mat dan 2. Me8+ mat, yang dapat digagalkan oleh hitam dengan langkah 1. ... Gc3! sebab sekarang Gh7 tdak dapat ke d3 lagi karena telah didutupi oleh langkah 1. Be4? tadi. Sedangkan kalau 1. Ge4? dengan ancamana yang sama, digagalkan oleh 1. ... Bc3! sebab sekarang Bh4 tak dapat ke b4 lagi, karena telah ditutupi oleh langkah 1. Ge4?.

Jadi hal ini persis sama dengan varian ketiga dan keempat, hanya saja yang saling menutupi adalah biji-biji putih, sehingga disebut White Grimshaw.


Jawaban Problem No. 4


V. Rudenko
Problemnoter 1961
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 3 langkah.

Langkah kunci: 1. Gd5 ancam 2. Kc2+ Kxc2 3. Kf3+ mat
Varian:
1. ... Bxd5 2. Bg8+ Be5 3. Bd8+ mat
1. ... Bxe4 2. Bh7+ Be5 3. Bh4+ mat
1. ... Bxe6 2. Bxf7+ Be5 3. Ke6+ mat
1. ... Bxf5 2. Bxg6+ Be5 3. Kf5+ mat

Untuk mencegah ancaman putih, maka B hitam meninggalkan petak e5.

Kedudukan seperti Gh8-Bg7-Rd4 tanpa Be5 ini dinamakan Battery, tetapi karena battery ini timbulnya setelah Be5 pergi, maka disebut Masked Battery. Dalam varian-varian tersebut terlihatlah bahwa setiap kali Be5 memukul biji putih, dimanfaatkan oleh putih untuk membuat mat.

1. ... Bxd5 2. Bg8+ Be5 merupakan strategi ikantan (pinning), setelah Gd5 disingkirkan, sehingga putih bisa membuat mat dengan 3. Bd8+.

Demikian juga dengan varian 1. ... Bxe4 2. Bh7+ Be5 3. Bh4+ mat, yaitu setelah pion e4 disingkirkan.

Pada varian 1. ... Bxe6 dan 1. ... Bxf5, maka Be5 telah menyingkirkan pion e6 dan f5 sehingga bisa diduduki oleh kedua kuda putih untuk membuat mat.

Di bawah ini adalah problem-problem untuk dicari sendiri jawabannya. Jawaban lengkap akan diberikan di artikel berikut dalam blog ini.

Problem No. 5
F. Gamage
Los Angeles Chess Club Tourney 1938
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 2 langkah


Problem No. 6
Dr. K. Fabel
Deutsche Schachzeitung 1965
Hadiah I


Putih jalan dan mat dalam 3 langkah


Catatan: Artikel ini pertama kali diterbitkan di Majalah Mutiara edisi 226, 1 Oktober - 14 Oktober 1980.